Kasus tragis karyawan Indomaret yang bunuh diri karena pinjol menjadi sorotan fokus publik dan menyoroti imbas intensif dari pengaruh ekonomi dengan tingginya utang yang dialami individu. Dengan keadaan ini, pinjaman digital (pinjol) menghadirkan aksesibilitas peluang dana, namun juga menimbulkan bahaya agung jika tidak dikelola diiringi bijak. Tidak sedikit karyawan yang merasa terjebak dengan siklus utang yang kompleks keluar, sehingga influensial kepentingan memahami ditemani seksama syarat dan ketentuan pinjol sebelum memutuskan demi mengajukan. Selain itu, perusahaan dan komunitas besar perlu memberi fokus lebih pada kesehatan mental para karyawan, menghadirkan solidaritas emosional, dengan mengkreasi lokal kerja yang lebih sehat. Pembaca diharapkan dapat belajar dari kejadian ini dan mendorong diskusi mengenai penyelesaian yang lebih jangka panjang dengan prosedur koordinasi keuangan yang lebih baik.