Belakangan ini, terjadi kasus yang mengejutkan di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia, di mana beberapa mahasiswa terlibat dengan aksi kriminal intensif dampak pengaruh utang pinjaman digital (pinjol). Konteks ini mengisyaratkan pentingnya kesadaran akan dampak pinjol, terutama dengan lokal akademis yang seharusnya mandiri dari stres finansial. Mencermati faktor faktor motivasi seperti tingkat stres dampak utang dan kurangnya pendidikan keuangan, jelas telah mendorong perlunya program edukasi yang lebih serius tentang tata kelola keuangan dan solusi pinjaman yang lebih aman. Secara memahami dampak dan mengedukasi diri tentang organisasi keuangan, mahasiswa bisa memperoleh kenangan belajar yang lebih positif, sehingga terbebas dari jebakan utang yang bisa berujung pada aksi yang negatif diri sendiri dan orang lain. Mendorong dialog jujur mengenai tantangan ini di kalangan mahasiswa bisa menjadi langkah muda dengan membangun lokal yang lebih sehat dan berkembang.